c.Kebakaran bisa terjadi kapan saja, dan satu-satunya cara paling efektif untuk mendeteksi ancaman ini sejak dini adalah dengan memasang sistem fire alarm. Tidak cukup hanya membeli perangkatnya — pemasangan yang benar sangat penting agar sistem bekerja maksimal. Salah pasang dapat menyebabkan alarm tidak berbunyi saat dibutuhkan atau malah sering berbunyi tanpa sebab.
Artikel ini akan memandu Anda langkah demi langkah dalam cara memasang fire alarm yang benar, baik untuk bangunan rumah tinggal, perkantoran, maupun bangunan komersial lainnya.
Pahami Komponen Dasar Fire Alarm System
Sebelum pemasangan, Anda harus mengenal komponen utama sistem fire alarm:
Control Panel: Otak sistem yang menerima dan memproses sinyal dari detektor.
Smoke/Heat Detectors: Sensor yang mendeteksi asap atau kenaikan suhu.
Manual Call Point (MCP): Tombol yang bisa ditekan secara manual saat ada tanda kebakaran.
Alarm Output (Bell/Siren/Strobe): Mengeluarkan suara/visual peringatan kepada penghuni.
Power Supply: Daya listrik utama dan baterai cadangan agar sistem tetap bekerja saat listrik padam.
Kabel Fire-Resistant: Kabel khusus tahan api yang digunakan dalam sistem alarm.
Rencanakan Desain Sistem dan Lokasi Pemasangan
Sebelum memasang perangkat, Anda harus membuat desain sistem fire alarm berdasarkan:
Denah bangunan
Jumlah lantai dan luas ruangan
Fungsi tiap ruangan
Risiko kebakaran di tiap area
Berikut adalah lokasi ideal pemasangan komponen:
Detektor Asap
Di langit-langit atau dinding atas (30–50 cm dari plafon)
Satu unit untuk setiap ruang penting: kamar tidur, ruang tamu, kantor, lorong
Jangan pasang di dekat jendela, ventilasi, atau AC karena sirkulasi udara bisa mengganggu deteksi asap
Heat Detector
Di dapur, ruang genset, atau area dengan banyak uap atau debu
Pasang di plafon dengan jarak yang sesuai spesifikasi produsen (biasanya 5–7 meter antar unit)
Manual Call Point
Dipasang di dinding dekat pintu keluar dan tangga darurat
Tinggi ideal: ±1,2 meter dari lantai
Jarak antar MCP maksimal 30 meter (untuk gedung publik)
Alarm Output (Bell/Siren + Strobe)
Pasang di area yang mudah didengar dan terlihat
Minimal satu per lantai dan di dekat tangga/lift
Untuk gedung besar, setiap zona wajib memiliki output alarm
Gunakan Peralatan dan Kabel Sesuai Standar
Pemasangan fire alarm harus dilakukan dengan menggunakan kabel tahan api (fire-resistant cable). Kabel ini mampu bertahan dalam suhu tinggi selama beberapa waktu sehingga sistem alarm tetap bisa bekerja saat terjadi kebakaran.
Gunakan conduit (pipa pelindung) untuk melindungi kabel dari gangguan fisik dan hewan pengerat
Panel, detektor, dan alarm harus memiliki sertifikasi (SNI, UL, FM, CE)
Selain itu, pastikan Anda menggunakan perangkat yang kompatibel satu sama lain, terutama jika menggunakan sistem addressable (tiap perangkat punya alamat unik).
Proses Instalasi Fisik
Berikut langkah-langkah umum pemasangan fire alarm:
a. Pemasangan Panel Kontrol
Pasang panel di ruang keamanan atau tempat yang mudah diakses 24 jam
Pastikan ruangan memiliki suplai listrik yang stabil dan baterai cadangan
Panel tidak boleh dekat dengan sumber panas atau kelembapan tinggi
b. Pemasangan Detektor dan MCP
Gunakan bracket atau mounting base khusus dari produsen
Ikuti petunjuk pemasangan (biasanya ada tanda arah dan ketinggian optimal)
Pasang detektor secara horizontal, rata dengan plafon
Gunakan alat uji khusus untuk memastikan detektor bekerja
Pemasangan Alarm Output
Letakkan bell dan strobo di titik-titik ramai dan area evakuasi
Untuk gedung tinggi, pastikan suara alarm bisa terdengar di setiap lantai
Penarikan Kabel dan Koneksi
Gunakan sistem kabel rapi dengan label di setiap ujung kabel
Hindari koneksi menggunakan isolasi biasa; gunakan terminal atau konektor khusus
Uji kontinuitas dan ketahanan kabel sebelum menutup jalur kabel
Konfigurasi dan Pemrograman Sistem (Khusus Sistem Addressable)
Untuk sistem addressable fire alarm, setiap perangkat harus dikodekan (addressing) agar panel bisa mengenali identitas dan lokasi perangkat secara spesifik.
Gunakan alat pemrogram sesuai dengan merek perangkat
Masukkan alamat unik untuk setiap detektor, MCP, dan output
Uji tiap perangkat dari panel untuk memastikan komunikasi berjalan lancar
Uji Coba dan Kalibrasi Sistem
Setelah semua perangkat dipasang dan terkoneksi:
Lakukan uji detektor dengan smoke tester (untuk detektor asap) atau alat pemanas (untuk heat detector)
Tekan MCP untuk memastikan sinyal terkirim ke panel
Pastikan alarm berbunyi di seluruh zona saat uji coba dilakukan
Cek respon sistem terhadap gangguan seperti pemutusan kabel (harus tampil notifikasi “fault”)
Simulasi evakuasi juga disarankan untuk melatih pengguna dan menguji waktu respons
Dokumentasi dan Penandaan
Setelah pemasangan:
Buat denah zona deteksi dan letakkan di dekat panel
Tandai lokasi MCP dan jalur evakuasi dengan stiker atau signage standar keselamatan
Simpan dokumentasi instalasi (manual, denah, sertifikat perangkat) untuk audit atau inspeksi damkar
Perawatan dan Pengujian Berkala
Fire alarm yang sudah terpasang harus dirawat dan diuji rutin:
| Frekuensi | Tindakan |
|---|---|
| Mingguan | Tes MCP, detektor, dan panel kontrol |
| Bulanan | Uji sirine dan strobo |
| 6 bulanan | Pemeriksaan semua perangkat oleh teknisi profesional |
| Tahunan | Kalibrasi ulang sensor, simulasi evakuasi, dan audit sistem |
Pastikan semua baterai cadangan diganti minimal setahun sekali, atau sesuai rekomendasi produsen.
Patuhi Regulasi dan Standar Nasional
Di Indonesia, pemasangan fire alarm harus mengacu pada:
SNI 03-3985-2000 (tentang sistem deteksi dan alarm kebakaran)
Permen PUPR No. 26/PRT/M/2008 (tentang proteksi kebakaran pada bangunan gedung)
Inspeksi dari dinas pemadam kebakaran juga mengacu pada keberadaan dan kondisi sistem fire alarm
Jika bangunan Anda memerlukan sertifikat laik fungsi (SLF), sistem fire alarm menjadi salah satu syarat wajib.
Kesimpulan
Memasang fire alarm tidak boleh sembarangan. Diperlukan perencanaan matang, peralatan yang sesuai standar, dan pemasangan yang benar. Fire alarm yang dipasang secara tepat akan:
Memberikan peringatan dini sebelum api membesar
Menyelamatkan jiwa dan aset
Membantu kelancaran evakuasi darurat
Memenuhi syarat keselamatan bangunan
Baik Anda memasangnya sendiri atau menggunakan jasa profesional, pastikan setiap langkah pemasangan dilakukan sesuai standar keselamatan kebakaran.


